Minggu-minggu ujian telah berlalu, try out
juga sudah berlalu, sekarang saatnya seluruh warga SD IISS wajib berlibur
bersama sebelum berlibur sendiri-sendiri. Kali ini SD IISS pergi ke Predator
Fun Park Batu. Awalnya siswa/i bersemangat sekali terutama kelas 1. Begitu
diberi tahu bahwa disana nanti banyak buaya hidup, mereka sudah takut duluan.
Tapi begitu mereka sampai dan melihat langsung mereka senang, melihat banyak buaya yang ada di sana. Bisa memberi makan buaya juga dengan membayar lima ribu, ternyata siswa/i kami berani juga untuk memberi makan para buaya yang kelaparan, dan beberapa ada yang memegang dan mengelus-elus anak buaya, tapi mulut anak buayanya sudah di isolasi tentunya.
Tidak hanya ada buaya disana, tapi ada juga hewan predator lainnya, seperti piranha, hiu dan ular. Selain itu ada hewan yang ramah juga seperti keledai, kuda poni dan llama. Siswa/i juga bisa memberi makan keledai dan kuda poninya dengan wortel. Awalnya mereka takut, tapi akhirnya berani juga memberi makan. Puas dengan melihat-lihat hewan predator saatnya bermain angklung.
Angklung merupakan alat musik tradisional
Indonesia. Ini pengalaman pertama bagi siswa/i SD IISS bermain alat musik
tradisional. Belajar bagaimana memegang angklung yang benar dan memainkannya
dengan cara di getarkan.
Setiap angklung yang di pegang memiliki nada yang berbeda. Instruktur angklung mengenalkan nada-nada yang ada pada angklung dengan memainkan dua buah lagu yaitu balonku ada lima dan burung kakak tua. setelah bermain angklung siswa/i di bebaskan untuk bermain di tempat bermain dan outbond. Kebanyakan bermain trampolin, tidak hanya siswa/inya yang bermain trampolin tapi juga guru dan staffnya ikut bermain.
Cukup membuat pusing bermain trampolin, tapi menyenangkan, dan siswa/i kami benar-benar bermain sampai mereka puas untuk melepaskan penat mereka setelah ujian. Puas bermain hampir 2 jam, lanjut ke rumah hantu dan makan siang. Sebagian ada yang ke rumah hantu. Mereka takut tapi memberanikan diri untuk masuk ke rumah hantu, lucunya :) Tapi kami bangga dengan siswa/i kami, mereka kompak dan pemberani. (er/12/19)
Tapi begitu mereka sampai dan melihat langsung mereka senang, melihat banyak buaya yang ada di sana. Bisa memberi makan buaya juga dengan membayar lima ribu, ternyata siswa/i kami berani juga untuk memberi makan para buaya yang kelaparan, dan beberapa ada yang memegang dan mengelus-elus anak buaya, tapi mulut anak buayanya sudah di isolasi tentunya.
Tidak hanya ada buaya disana, tapi ada juga hewan predator lainnya, seperti piranha, hiu dan ular. Selain itu ada hewan yang ramah juga seperti keledai, kuda poni dan llama. Siswa/i juga bisa memberi makan keledai dan kuda poninya dengan wortel. Awalnya mereka takut, tapi akhirnya berani juga memberi makan. Puas dengan melihat-lihat hewan predator saatnya bermain angklung.
Setiap angklung yang di pegang memiliki nada yang berbeda. Instruktur angklung mengenalkan nada-nada yang ada pada angklung dengan memainkan dua buah lagu yaitu balonku ada lima dan burung kakak tua. setelah bermain angklung siswa/i di bebaskan untuk bermain di tempat bermain dan outbond. Kebanyakan bermain trampolin, tidak hanya siswa/inya yang bermain trampolin tapi juga guru dan staffnya ikut bermain.
Cukup membuat pusing bermain trampolin, tapi menyenangkan, dan siswa/i kami benar-benar bermain sampai mereka puas untuk melepaskan penat mereka setelah ujian. Puas bermain hampir 2 jam, lanjut ke rumah hantu dan makan siang. Sebagian ada yang ke rumah hantu. Mereka takut tapi memberanikan diri untuk masuk ke rumah hantu, lucunya :) Tapi kami bangga dengan siswa/i kami, mereka kompak dan pemberani. (er/12/19)